Meskipun usia usaha suvenir B-Banjar baru menginjak
tahun ketiga, produk-produk cinderamata B-Banjar sudah menjadi pilihan utama
para pelancong yang datang ke Banjarmasin. Maklum, setiap produk B-Banjar memuat ikon yang mencirikan khas daerah tersebut, seperti pasar
terapung dan bekantan.
Namun, tidak berarti langkah Slamet Budianto
membangun usaha mulus terus. Ia bercerita, produk suvenir B-Banjar pernah
dijiplak orang. "Bukan hanya gambar dan desain, tetapi sampai bordirannya
juga," ujarnya.
Bedanya, karya jiplakan itu menggunakan bahan baku berkualitas rendah dan
dijual lebih murah. "Saya sangat menyayangkan. Tapi, saya
pikir masyarakat pasti bisa menilai dan membandingkan dengan produk asli dari
segi kualitasnya," tutur pria kelahiran Banjarmasin, 37 tahun silam ini.
Meski begitu, pria yang akrab disapa Budi ini mengambil sisi positifnya
kejadian tersebut. Menurutnya, dari kejadian penjiplakan karya itu, setidaknya
produk suvenir b-banjar lebih dikenal luas.
Bukan berarti, ia tinggal diam. Untuk menghindari kejadian penjiplakan
terulang, Budi mengamankannya dengan mendaftarkan merek B-Banjar di Kementrian
Hukum dan Ham (Kemkum HAM). Dengan menjadi pemegang merek ia berharap tidak ada
lagi yang bisa mengklaim, atau menjiplak karyanya yang merugikan kualitas
bisnisnya.
Ia mengakui, bentuk sandal, kaos, boneka, dan topi sasaringan, memang sederhana
dan hampir mirip dengan produk yang ada di pasaran. Itu sebabnya, lulusan
kepariwisataan dari Universitas Merdeka Malang ini mendesain ulang produk
supaya lebih mudah dibedakan dengan produk palsu.
"Saya bordir atau cetak logo B-Banjar di berbagai bagian pada setiap
produk, seperti di bagian bawah sandal, di bagian karet, dan lain-lain,"
jelasnya.
Kini, Budi sudah memiliki perajin di Banjarmasin. Namun, untuk produksi kaos
dan topi masih diserahkan kepada perajin di Bandung.
Selain di outlet milik sendiri di Banjarmasin, aneka suvenir B-Banjar kini
dipasarkan di sejumlah toko suvenir di Kalimantan Selatan. Dengan cara itulah,
produknya semakin dikenal luas.
Budi juga rajin memasarkan produknya melalui media sosial, membuat web, dan
mengikuti pameran wirausaha di seputar Kalimantan.
Ia mengklaim harga kaos B-Banjar dibandrol lebih murah dibandingkan kaos-kaos
distro.
Tujuannya untuk menggaet banyak pembeli. "Meskipun dikemas dengan cara
modern, namun saya tidak mematok harga terlalu tinggi," klaim Budi.
Apalagi, tujuan awalnya membuat suvenir adalah untuk memperkenalkan tradisi
khas Banjar.
Title : Souvenir B-Banjar Menuai Berkah
Description : Meskipun usia usaha suvenir B-Banjar baru menginjak tahun ketiga, produk-produk cinderamata B-Banjar sudah menjadi pilihan utama para p...